Ini dia hajatan besar pemerintah kota Surakarta di bulan Juli 2011 yang telah saya tunggu-tunggu. Setelah sepekan yang lalu pemerintah kota Surakarta menyelenggarakan Solo Batik Carnival, kini giliran gelaran pentas seni internasional. Acara ini digelar pada 1-3 Juli 2011 malam hari pukul 19.00-23.00. Berbagai duta dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara turut serta dalam even ini, yaitu: Korea, Didik Nini Thowok (Jogja), Sanggar Seni Al Ashri (Makassar), Janis Branner (USA), Pontianak, Jakarta, Thailand, Teater Aron (Medan), Jawaharlal Nehru (India), I Nyoman Sura (Bali), Saung Udjo (Bandung), Malaysia, Cirebon, Belanda, Meksiko, dan Solo.
Sayangnya saya hanya berkesempatan menikmati penampilan sedikit dari Bandung di detik-detik terakhir hari kedua. Kemudian di hari ketiga sekaligus hari terakhir, saya dating lebih awal dan beruntung bisa menikmati performansi delegasi Belanda, Meksiko, dan Solo.
Dan yang paling mengesankan adalah performansi sang tuan rumah, Solo. Kombinasi antara nyanyian, tarian, teatrikal, dan pedhalangan berbaur menjadi satu. Durasi waktu yang lebih lama memaksimalkan performansi mereka. Dentuman musik modern yang mengiringi lagu-lagu tradisional –seperti Cublak-Cublak Suweng dan Gambang Suling— pertunjukan dhalang cilik wanita serta minidrama bocah-bocah memberi sensasi baru pada pertunjukan tradisional Jawa. Mengesankan!
Setelah performansi Solo berakhir, maka upacara penutupan SIPA dimulai. Walikota Surakarta, Joko Widodo, memukul gong. Tepat setelah itu luncuran bunga-bunga api ke angkasa dimulai dan memekarkan cahaya-cahaya yang mengagumkan.
Wow, it’s such a great night!
*sayangnya saya selalu mendapat tempat di belakang sehingga terlalu jauh untuk membidikkan lensa kamera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar