Malam
menjelang larut. Suasana telah kembali sunyi. Tinggal dua manusia di dalam
kubus bata berongga dua puluh tujuh meter kubik yang masih berjibaku dengan
tugas masing-masing.
Lalu sayup-sayup
terdengar suara sirine berulang-ulang
dari stasiun terdekat, pertanda kereta api akan datang. Suasana ini kini, semakin
akrab saja satu bulan belakangan. Mengguratkan rindu yang teramat pada
perjalanan malam, petualangan dadakan, juga langkah-langkah indah masa lalu.
Tiba-tiba saya
teringat sesuatu. Lepas ashar tadi seorang sahabat mengirim pesan pendek lewat
layanan pesan singkat.
“Visualisasikan
lima impian terbaik dalam hidup anda dalam jangka waktu satu tahun ke depan.”
Sejenak
termenung. Mengingat kembali seabrek mimpi yang pernah tergores dalam lembar-lembar
kertas bekas lalu terbuang. Mimpi yang pernah tersusun dalam lembaran kertas
tertempel di dinding kamar yang lalu merasa perlu direvisi dan akhirnya juga
terbuang beberapa kali. Dan kini mimpi-mimpi yang terajut terakhir kali telah
tergores lebih rapi di dalam scrap book
bersampul.
Saya percaya
akan kekuatan mimpi. Itu pula yang kemudian mengantarkan saya mengembara
jalan-jalan hidup ini. Mencipratkan warna-warna cerah nan indah maupun kelabu
yang membiaskan sembilu. Goresan mimpi yang telah saya buang dan mungkin telah
lebur di tempat pembuangan sampah pun kini telah melambungkan angan saya ke
dunia nyata. Tuhan tahu, tapi menunggu. Kalimat Andrea Hirata ini begitu lekat dalam
benak saya. Ya, Tuhan tahu tapi menunggu waktu yang tepat atas kesungguhan
perjuangan kita.
Perjalanan ini
memang tak mudah. Batu-batu sandungan sering pula merintangi langkah terpatah.
Tapi seberapa tangguh kita berjuang untuk kembali bangkit? Bisakah kita kembali
menyusun kekuatan untuk melanjutkan langkah? Saya terkadang tidak sangat
ambisius terhadap suatu hal. Let it flow…
Ada hal-hal yang tidak perlu diambisiuskan karena justru akan membebani
langkah. Hidup cukup. J Karena Tuhan dengan tiba-tiba akan memberikan
kejutan-kejutan kecil yang sangat bernilai.
J my
October surprises… small gifts, huge heartprints, deep memory.
thanks Allah. thank
you ummy, abby, noor jr., panitia studio akhir 124, 124 crew, kick andy crew,
andy f noya, cleverly family, .
|sirine di stasiun telah berkali-kali memperdengarkan jingle
sepanjang masanya. ebiet g. ade masih berdendang. kembali menyeruput Nescafe
French vanilla. J
selamat malaam… malam ini bulan bersinar begitu indahnya, sang mega menyaput
cahaya dengan penuh sahaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar