Sabtu, 10 Maret 2012

99 Cahaya di Langit Eropa

before and after :D
"where are you? i wanna give you something that i should give you yesterday..."
Siang itu (06/03) selasar timur gedung arsitektur begitu sunyi dari riuh atmosfer kampus dan lalu lalang para penghuni siangnya. Hanya beberapa teman dan adik kelas yang nampak, juga beberapa dosen yang keberadaannya hanya bisa dihitung dengan jari. Lay-out lantai tiga, zona ruang dosen dan tata usaha serta zona studio dan ruang himpunan, begitu berbeda. Telah terjadi rotasi ruangan. Pintu yang telah lama ditutup kini terbuka, dan pintu yang telah lama terbuka kini tertutup. Pangling dan sedikit linglung.

Kami bertemu tepat di mulut lobby ruang dosen dan tata usaha. Sontak kau memintaku membuka tas ranselku dan kau pun memasukkan sebuah bungkusan ke dalamnya. Jujur, aku penasaran, kawan! Usai kuucapkan terima kasih dan sejenak bercakap, kami berpisah. Menilik dari bentuk bungkusannya firasatku mengatakan itu seperti sebuah buku. Aku penasaran, sungguh-sungguh penasaran. Maka ketika kau berlalu, kubuka ujung bungkusan lalu kuintip sedikit ke dalamnya. Aku merasa familiar dengan ilustrasi cover buku itu. Dan aku seperti pernah membaca cetak nama penulis di atasnya, Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Saat itu aku lupa judul buku itu, namun aku pernah memimpikan untuk memiliki buku itu. And you came in the right time! :)

99 Cahaya di Langit Eropa, malam itu akhirnya membaca judul buku itu pasca membuka sampul pembungkus yang cukup berbelit-belit. :D Tampaknya sampai akhir kebersamaan di bangku kuliah, kau masih menyimpan mimpi kita untuk menjejak tanah Eropa. Namun aku benar-benar tak menyangka dari sekian judul buku yang kutahu bertema Eropa, kau memilih buku ini. Bagiku ini benar-benar surprise, terlepas dari bagaimana aku begitu menginginkan buku ini.

Dalam 99 Cahaya di Langit Eropa, Hanum-Rangga bercerita tentang bagaimana perjalanan kehidupan mereka selama tiga tahun di benua tersebut. Bukan tentang tips bagaimana hidup di sana dengan biaya seminim mungkin, bukan tentang tempat-tempat wisata yang menjadi rekomendasi. Bukan, genre yang dipilih melainkan tentang jejak-jejak kejayaan Islam di benua tersebut. Ketika keemasan Islam mampu membawa Eropa bangkit dari kegelapan menuju terangnya cahaya.

Celestial sphere, bola langit yang dikembangkan oleh Yunus Ibn al Husayn al-Asturlabi. Misteri piring terakota bertulis Arab Kufic, seni kaligrafi Arab kuno. Lalu hijab Bunda Maria yang bertuliskan Pseudo Kufic, yang lebih sulit diinterpretasi bacaannya dibanding Kufic. Dan mantel seorang raja di Eropa yang dikenakan saat hari pengangkatan bertulis kalimat tauhid di tepi bordirnya. Tiga hal itu hanyalah sepenggal kecil dari perjalanan Hanum-Rangga di Louvre untuk menguak misteri masa lalu Islam di tanah Eropa.

Wina, Paris, Cordoba-Granada, Istanbul. Croissant, capuccinno, tulip. Tiba-tiba bayangkanku tentang Italia dan Belanda terpecah. Louvre, Arc de Triomphe du Carrousel, Obelisk, Champ Elysees, Arc du Triomphe de l'Etoile, La defense, Schatzkammer Museum. Tiba-tiba bayanganku tentang angkuhnya Menara Eiffel bertahun-tahun lunglai. Benar kata Hanum, bahwa Eropa tak sekadar Eiffel atau Colosseum. Lebih... sungguh lebih daripada itu. Dan kemudian Eropa tiba-tiba terkalahkan pula dengan epilog buku ini.
"...jalan apapun yang kau pilih akan mengantarkanmu menuju titik awal. Sumber kebenaran dan rahasia hidup akan kau temukan di titik nol perjalananmu. Perjalanan panjangmu tidak akan mengantarkanmu ke ujung jalan, justru akan membawamu ke titik permulaan. Pergilah untuk kembali, mengembaralah untuk menemukan jalan pulang. Sejauh apapun kakimu melangkah, engkau pasti akan kembali ke titik awal."--Paulo Coelho, The Alchemist (dikutip di hal. 372)
Jazirah Arab, Makkah... Ka'bah... Tuhan... Allah... Di sanalah jalan pulang, di sisi-Nya lah kelak manusia akan pulang.

4 komentar:

  1. oo.. putrinya Pak Amin ya?
    bagus g si?

    BalasHapus
  2. iyaa... bagus kok menurutku. aku paling suka epilognya.

    BalasHapus
  3. huwaaa...buku ini, buku incaranku.... *nabung-nabung*

    BalasHapus
    Balasan
    1. selamat menabung..:D selamat pulang juga :P

      Hapus