Jumat, 06 April 2012

Life is Not Easy?

clique! jalan solo-jogja
"Bangun rumah itu seharusnya tidak main-main."
Begitulah kalimat yang terpampang pada papan reklame besar di beberapa titik di ruas jalan yang kulalui hari itu. Terlepas dari identitas arsitektur yang akrab denganku dan terlepas dari nama perusahaan yang menaungi produk yang dikomersialkan itu, memang membangun rumah itu seharusnya tidak main-main.

Bukan saja membangun rumah yang seharusnya tidak main-main. Menjalani hidup pun seharusnya tidak main-main. Itu yang terlintas di benakku kala beberapa kali menemui layar masif yang besar itu teringat pada kalimat: hidup hanya sekali; hidup hanya sebentar; urip iku mung mampir ngombe. Begitu kata para dosen-dosen berulang kali pada "obrolan" mata kuliah Arsitektur Jawa Lanjut, mata kuliah pilihan yang peminatnya sangat sedikit.

Dan begitulah hidup. Selaksa irama akan senantiasa mengiringi perputaran rodanya. Satu titik yang kita huni, yang memberikan ruang hidup pada roda itu akan membawa kita berputar, melaju tanpa dapat kita kendalikan. Terkadang di bawah, di tengah, atau di atas, dan kita tidak dapat meminta posisi itu. Yang ada hanyalah memaknainya, mensyukurinya, dan terus bergerak sebelum waktu akan terbuang percuma.

Dan itu tidak mudah. Namun bukan berarti pasrah lalu menyerah. Karena hidup adalah permainan yang tidak boleh dijalani dengan main-main... :D

2 komentar:

  1. "membangun rumah adalah sesuau yang sakral. karena mungkin manusia semasa hidupnya hanya akan sekali membangun rumah.", kalo nggak salah di video yang dulu diputer pas MPA 3 Pak Eko Prawoto bilang gt.

    jadi sayang banget ya sebenernya perumahan-perumahan itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa video itu, aku masih ingat :) sayang ga sayang, tapi itulah pilihan :D

      Hapus