Minggu, 08 April 2012

Surprise from Far Away!

graduation gift from far away
Sabtu (07/04) pagi menjelang siang, bapak pegawai pos berkunjung ke rumah setelah sekian bulan absen. Beliau membawa kotak yang cukup besar dan sedikit berat. Dalam catatan penerimaan dari bea cukai, kotak itu katanya berisi buku dengan berat kotak tiga kilogram. Kemasan eksklusif yang membuat saya riweuh membukanya. Tentu saja harus membungkusnya berlapis-lapis mengingat perjalanannya yang sangat jauh --Utah, USA. 

Pertama kali saya harus membuka ring pengikat plastik besar berlabel kilat khusus dari Pos Indonesia. Lalu membuka kardus berlabel Priority Mail dari US Postal. Nampaklah balon-balon plastik kecil yang saya perkirakan untuk melindungi benda di dalamnya saat "dibanting" atau "dilempar". Terbukti dua balon yang menyangga sisi bawah telah pecah dan tidak berfungsi lagi. Kemudian amplop besar dengan stiker bergambar pernak pernik khas graduation day. Dan inilah isi sesungguhnya: buku super tebal, hard cover, masih bersampul plastik. Buku berjudul Classical Foundations of Islamic Educational Thought yang diterbitkan Brigham Young University Press.

Tersisip sepucuk kartu pos yang juga bergambar tampak kawasan Brigham Young University, salah satu perguruan tinggi swasta di Amerika Serikat. Tertulis tangan beberapa kalimat:
Congratulations on completing your university studies! And thank you for opening up the field of Indonesian literature to us. We hope you enjoy this book published by our almamater's press. :)
Best wishes,
Michael & Shavna
Sejenak kemudian saya mebuka-buka lembaran kertas berjilid rapi itu. Sebuah buku bergenre Islam dwibahasa --English dan Arabic. Sekilas, buku itu merupakan kumpulan artikel-artikel tentang pemikiran Islam dari beberapa tokoh Islam.

Mari mulai "meng-olahraga-kan" otak saat membacanya alias berpikir. :D Thank you very much Michael and Shavna!

PS: Michael & Shavna plus their children, that family was my postcrossing pal...

Jumat, 06 April 2012

Life is Not Easy?

clique! jalan solo-jogja
"Bangun rumah itu seharusnya tidak main-main."
Begitulah kalimat yang terpampang pada papan reklame besar di beberapa titik di ruas jalan yang kulalui hari itu. Terlepas dari identitas arsitektur yang akrab denganku dan terlepas dari nama perusahaan yang menaungi produk yang dikomersialkan itu, memang membangun rumah itu seharusnya tidak main-main.

Bukan saja membangun rumah yang seharusnya tidak main-main. Menjalani hidup pun seharusnya tidak main-main. Itu yang terlintas di benakku kala beberapa kali menemui layar masif yang besar itu teringat pada kalimat: hidup hanya sekali; hidup hanya sebentar; urip iku mung mampir ngombe. Begitu kata para dosen-dosen berulang kali pada "obrolan" mata kuliah Arsitektur Jawa Lanjut, mata kuliah pilihan yang peminatnya sangat sedikit.

Dan begitulah hidup. Selaksa irama akan senantiasa mengiringi perputaran rodanya. Satu titik yang kita huni, yang memberikan ruang hidup pada roda itu akan membawa kita berputar, melaju tanpa dapat kita kendalikan. Terkadang di bawah, di tengah, atau di atas, dan kita tidak dapat meminta posisi itu. Yang ada hanyalah memaknainya, mensyukurinya, dan terus bergerak sebelum waktu akan terbuang percuma.

Dan itu tidak mudah. Namun bukan berarti pasrah lalu menyerah. Karena hidup adalah permainan yang tidak boleh dijalani dengan main-main... :D