Senin, 06 September 2010

Jalan Menuju Ibukota

Dug! Kutemukan catatan lawas ini. Mendekam dalam folder Asa 1 selama sebulan. Harapanku sebulan yang lalu, yang ingin kuposting pada H-1 keberangkatanku. Tetapi sungguh, rencana tinggallah rencana. Allah memiliki rencana yang sungguh sungguh indah untuk hamba hamba Nya...

***

“Bu, sepertinya saya mau kerja praktek di kota lain –berpuluh kilometer jauhnya-. Bagaimana?”
Sedikit banyak rasa khawatir tersemat di dada. Harap-harap cemas memenuhi lubuk hati. :D

“Ya, kalo emang itu yang terbaik ya ga apa-apa. Semoga sukses.”

PLONG!

Hanya itu yang ibu bilang??
Sementara banyak ibu-ibu teman-teman yang lain mengharapkan putri-putrinya kerja praktek di tempat yang dekat dengan tempat tinggal.

Allahu Rabb… Betapa saya harus bersyukur memiliki kedua orang tua yang memberikan kebebasan yang begitu besar. Kebijaksanaan yang tidak tanggung-tanggung. Kepercayaan yang luar biasa.
Anak pertama ini, putri pula.

Ingin tertawa saya sejujurnya. Apakah ini karena bapak ibu sudah menyerah dengan tingkah saya yang tidak bisa dikekang?

Hmm…saya rasa ini semua bukan sihir dan tidak bisa diupayakan dalam sekejap. KOMUNIKASI. Poin inilah yang mati-matian saya pertahankan sampai sekarang. Di tengah kesibukan kuliah dan organisasi yang membabi buta.

Ada lagi yang sudah terbiasa saya lakukan sejak SD. Saya terbiasa melanglang buana sendirian atau dengan teman, bukan dengan orang tua atau saudara. Tentu saja dengan jangkauan tertentu. Saat SD ada pramuka dan rekreasi bersama. Saya dilepas hingga wilayah Jawa Tengah bagian barat. SMP masih ada pramuka dan studi banding ke Jakarta-Bandung. Selain itu saya masih suka main-main ke rumah teman, dari satu rumah ke rumah yang lain. SMA, ke Pangandaran, dan petualangan ke Wonosobo. Menginjak kuliah, saya kembali ke Jakarta berdua dengan seorang teman beda fakultas yang saya kenal beberapa hari sebelum keberangkatan. Pulangnya…seorang diri (pertama kali, ditambah ekspresi was-was bunda tersayang). Intensitas berpetualang di masa kuliah ini juga semakin bertambah, entah bersama teman kuliah, teman SMA, ataupun teman SMP. Bersyukur kembali ukhuwah ini masih terajut dengan manisnya kebersamaan.
*eniwei thanks all my friend!

Yang tidak boleh tertinggal adalah mimpi.
Ya, semua petualangan itu tanpa sadar sudah pernah tertoreh di dalam benak saya. Tidak lolos ujian STAN dan STT, Alhamdulillah masih bisa bertualang ke Jakarta dan Bandung, bahkan (akan insya Allah) magang di Jakarta.

Allah akan mengikuti persangkaan hambaNya…:)

Welcome me Jakarta!

H-1 kujelang...=)

***

Dan satu rencana gugur oleh satu kata di H-8 keberangkatan. Subhanallah...=)

Solo, 06 September 2010
mengenang perjalanan, meraba mimpi yang tak terengkuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar