Minggu, 05 September 2010

Rindu Ramadhan

"Akuu rinduuu Ramadhaaan..." Berapa kali kau ungkapkan itu, Fi... Kini Ramadhan sudah datang, bahkan sudah di penghujung.

Ramadhan sudah hampir berakhir. Ramadhan tinggal menghitung hari. Ramadhanku kembali dan aku seakan pergi.
Dan tiba-tiba teringat kata-kata sahabat, "Kau menjauh, Allah mendekat. Kau mendekat, Allah kian dekat. Mampukah kau berpaling?" Allah, dimanakah semangatku di awal Ramadhan? Yang perlahan kian terkikis, menipis... Tarawihku, tilawahku, dzikir-dzikirku...
Selalu ada harapan, selalu ada keinginan untuk membuat segalanya lebih baik. Masih ada semangat, masih ada kemauan. Tetapi tersadar, perlahan...(tapi pasti) kikisan itu ada dalam segala bentuk rupanya. Satu kata yang masih belum kudapatkan...keistiqamahan. Hanya satu kata namun begitu berat untuk dijalani dalam karakter labil dan moody ini. Ffiuuh....ampunilah hamba, yaa Rabb...

Lepas dari semua itu kudapatkan banyak hal pada Ramadhan kali ini. Kudapatkan banyak cerita dan pengalaman. Kudapatkan banyak hikmah, berkah...=) Alhamdulillah... Pun masih kuingat pernyataan (dalam batinku) Ramadhan kemarin, "Ramadhan tahun depan akan sangat berbeda dari Ramadhan kali ini (tahun lalu-red." Ya, Ramadhan ini sungguh-sungguh berbeda. Ujian Ramadhanku kali ini sungguh-sungguh dahsyat kurasa. Air mata di kereta itu adalah akhir dari cerita bersambung yang kuuntai dalam tingginya harapanku. Rubuh seketika sebab satu kata. Manusia hanya bisa berencana namun Allah lah Sang Maha Pemberi Keputusan. Allah, Engkau selalu punya rencana yang indah, rencana yang begitu indah. Aku salah merencanakan, aku tahu kesalahanku kini. Air mata itu adalah tanda kasih sayangMu, Rabb...kado terindah pada Ramadhan kali ini.

--masih dalam kemultitafsiran dan kemisteriusan kata
Sleman, 05 September 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar