Sabtu, 23 Oktober 2010

The Homeland of The Java Man: Situs Manusia Purba Sangiran

Sebenarnya tidak memiliki hasrat pun niat mampir ke tempat yang satu ini. Tiba-tiba saja saat sepulang dari proyek tempat kerja praktek, inisiatif mampir ke situs purbakala Sangiran yang kebetulan memang searah.

Sepi. Sunyi. Nikmat untuk menyendiri, mencari inspirasi. (karena sinyal handphone pun akan susah ditemui di tempat ini =))...)

Dan inilah dia Sangiran...
Dari arah pintu gerbang akan disambut kepala manusia purbakala yang cukup besar dengan tulisan Situs Manusia Purba Sangiran, The Homeland of Java Man. Inilah kampung para 'leluhur' (?) manusia sekarang (?). --bersediakah mengakui teori evolusi?=P



Sculpture, Icon Sangiran

Welcome space. Bangunan situs akan menyambut pengunjung di spot ini. Dengan massa yang mirip Gugenheim Bilbao --menurut saya-- melengkung-lengkung, dengan sirkulasi yang memutar-mutar, cukuplah dibuat bingung ke arah mana akan menuju. Untunglah ada tulisan 'masuk' atau 'enter'.



Welcome Space, Ruang Tamunya Homeland of Java Man

Selanjutnya akan dibawa menyusuri lorong sempit yang terbelah dua oleh kolom-kolom bulat di tengah lorong. Sampai saat ini masih bertanya-tanya, mengapa kolom ini di tengah? Mengapa tidak di tepi? Bukankah sirkulasi pengunjung akan terganggu? Yeay, karena saya merasa tidak nyaman berjalan di lorong itu. Ataukah kolom di tengah itu berfungsi sebagai marka jalan? =)) Hmmm... jika alasannya berdasarkan struktur kantilever... kenapa lorong tidak dibuat lebih lebar?



Lorong inilah yang akan mengantarkan ke gedung-gedung exhibition, dimana di dalamnya terdapat fosil-fosil makhluk purba, replika, diorama, dan panel-panel. Saat belajar tentang sejarah manusia. =D



Gedung Exhibition 1 --penjelasan awal tentang kepurbakalaan




Diorama Manusia Purba dengan Kapak-Kapaknya



Gedung Exhibition 2: bentuk yang unik, dari kontur yang bawah terlihat seperti bentuk massa Monumen Jogja Kembali (kerucut terpancung), tapi setelah mengitarinya bukan lagi kerucut terpancung, justru kerucut terpancung plus terbelah. Penutup atapnya lokal sekaliiii...



Tengkorak kepalanya Mbah Pithecantropus Erectus... (semoga ku tak dihantuinya) =))



And the last one....



yang tak tertinggal...
*thanks my fren, yang sok mau jadi fotografer...=))v


Sleman, 23 Oktober 2010

dalam kebut-kebutan bersama duo S
wish best for me, for all of 'duo S' fighters!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar