Rabu, 09 Mei 2012

Tebu dan Ikan

Ia masih mengunyah bulatan truffle sebesar kelereng. Desau angin melambungkan imajinasinya semakin tinggi. Tatap nanarnya pada rumpun adenium di beranda rumahnya semakin dalam. Truffle mulai meleleh, sedikit rasa pahit itu mulai berubah manis. "Kelereng" cokelat itu mulai lumer...

}--{

Lonceng logam berdentang siang itu, seperti hari-hari kemarin. Serentak bocah-bocah itu bersorak dan tanpa dikomando bergegas memasukkan buku-buku beserta peralatan menulisnya ke dalam tas berbagai rupa. Usai berdoa, satu per satu mereka menyalami sosok bersahaja yang senantiasa menemani seperempat hari mereka.Dan...seakan pintu ruang itu hampir jebol ketika anak-anak berdesak-desakan keluar, berlomba lepas dari "penjara" kecil.

Begitu juga dengannya. Bersama dua orang kawan sepermainan, ia pun turut dalam kompetisi harian itu. Lalu berjalan selangkah demi selangkah keluar dari kompleks sekolah. Hatinya buncah, juga dua kawannya. Perkebunan tebu di belakang sekolahnya sedang dipanen. Hari ini mereka bisa mencicip air tebu dengan cara yang baik, meminta potongan-potongan kecil batang tebu yang tak terpakai, yang tertinggal, yang tidak turut diangkut ke atas bak truk. Tidak seperti pekan-pekan sebelumnya, ketika ingin mencicip air tebu harus tergoda untuk mengambil tanpa izin. Jika kebetulan tidak mujur, jika kebetulan ada mandor yang sedang bertandang, habislah mereka. Dan satu hal yang bisa dilakukan bagi anak-anak kecil itu: lari!

Mereguk pendidikan di sebuah sekolah yang dikelilingi perkebunan tebu sungguh menggoda sekaligus menakutkan. Menggoda karena hektaran tanaman tebu memiliki panjang sisi dengan bilangan besar di keempat sisinya, di dua area. Menakutkan karena sewaktu-waktu rimbunan pokok tebu yang tinggi itu dapat menyembunyikan berbagai sifat jahat atau menjadi tempat bersarang hewan-hewan berbisa. Meski begitu tak jarang ia dan kawan-kawan justru menyusuri jalan setapak yang sangat sempit di tengah perkebunan. Itulah jalan pintas menuju rumah.

Jalan pintas yang berujung pada tepian kali kecil bagian dari sistem irigasi persawahan di sekitarnya. Anak-anak manis yang bandel itu terkadang akan berhenti sejenak di tepi sungai. Memperhatikan ikan-ikan kecil yang tengah berenang-renang dengan riang. Tak habis akal, mereka akan turut mencebur ke dalam kali yang memang cukup dangkal. Bermain-main dengan air, menguber ikan-ikan kecil yang gesitnya bukan main. Rok -rok merah di hari Senin dan Selasa, biru di hari Rabu dan Kamis, atau cokelat di hari Jumat atau Sabtu, dipastikan akan basah.

Kepalang basah! Kenapa tidak sekalian berbasah-basahan? Rok itu pun menjadi penjebak untuk menangkap ikan. Bayi ikan yang masih sangat kecil, ikan pari --sebutan untuk ikan dengan ekor berwarna-warni-- yang lincah, juga uceng --ikan berbentuk seperti belut mini dengan lurik-lurik di tubuhnya-- akan lebih mudah terperangkap. Apabila sedang beruntung, di balik kerikil-kerikil kali mereka akan menemukan udang. Untuk apa semua itu? Dibawa pulang, ditaruh ember punya bapak atau panci milik ibu. Lalu hari berikutnya beberapa sudah terapung tidak berdaya. Satu hewan air yang tidak pernah disentuhnya adalah ikan dengan satu totol putih di kepala: mistis!

}--{

Truffle itu sekarang sudah benar-benar lumer, sudah terkulum. Ia teringat jalan-jalan kemarin. Perkebunan tebu itu sudah lenyap, berganti dengan ladang dan sawah penduduk setempat. Ikan-ikan itu...ah..tidak sekedar terapung, ikan-ikan dan kroninya telah tak tampak lagi, berganti dengan sampah --plastik, botol, atau guguran dedaunan dan rerapuhan batang pohon. Kerikil-kerikil kecil yang menghias dasar sungai pun tak ada, berganti tanah berlumpur dengan sedikit air. Air tak lagi mengalir berlimpah seperti dulu. Air tak lagi bening seperti dulu. Dan yang pasti bocah-bocah itu tak ada lagi yang bermain-main di sana.

4 komentar:

  1. selalu suka tulisan2 seperti ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo gitu nulisnya tipe2 gini aja deh hehe

      Hapus
  2. Masih ada lanjutannya kan?????, ditunggu-ditunggu....:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahihiii... iya lanjutannya di postingan selanjutnya, beda tema tapi :P

      Hapus