Jumat, 29 Januari 2010

Ekspedisi Bandung: Untuk Seribu Langkah, Untuk Seribu Mimpi [part 7: Braga Street]

Hari terakhir di Bandung.
Perjalanan dimulai dengan Kantin Salman (again!). Tidak menjadi masalah karena justru di sini secara tak terduga bertemu dengan teman SMA, Hani. Meski sejenak tetapi itu sudah merupakan cerita indah. =)
Perut terisi, saatnya kemabali berjalan. Braga street.
Jalan Braga atau Bragaweg adalah nama sebuah jalan utama di kota Bandung, yang cukup dikenal sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Di sisi kanan kiri Jalan Braga terdapat kompleks pertokoan yang memiliki arsitektur dan tata kota yang tetap mempertahankan ciri arsitektur lama pada masa Hindia Belanda. Tata letak pertokoan tersebut mengikuti model yang ada di Eropa sesuai dengan perkembangan kota Bandung pada masa itu (1920-1940) sebagai kota mode yang cukup termasyhur seperti halnya Paris di Perancis.
Teringat saat berjalan di pedestrian Jalan Braga, terdapat icon toko yang berdesain Eiffel Tower di Paris. Ya, cukup bisa menjadi tipuan. Saat berfoto di bawahnya, hasilnya terkesan seolah-olah sedang berada di Paris. Benar-benar Paris van Java! Diantara pertokoan yang masih mempertahankan ciri arsitektur lama adalah Sarinah, Apotek Kimia Farma, dan Gedung Merdeka (Gedung Asia Afrika).
Sejenak berputar-putar di kawasan Braga, menyapa kekokohan arsitektur masa lampau yang masih bertahan dan dipertahankan. Pelajaran yang indah, segala sesuatu yang pernah ada merupakan sejarah peradaban umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar